Mata Kuliah Pengembangan Sumber Belajar
Disusun
oleh :
DANNI ABDURAHMAN, S.Pd.I
ELFA ROBI, Lc
ILYASIN, Lc
NUR AYANI, S.Pd.
DANNI ABDURAHMAN, S.Pd.I
ELFA ROBI, Lc
ILYASIN, Lc
NUR AYANI, S.Pd.
UNIVERSITAS
ISLAM AS-SYAFI’IYAH
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2011
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2011
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan di
bidang teknologi pendidikan (educational technology), maupun teknologi
pembelajaran (instructional technology) menuntut digunakannya berbagai
media pembelajaran (instructional media) serta peralatan-peralatan yang
semakin canggih (sophisticated). Boleh dikatakan bahwa dunia pendidikan
dewasa ini hidup dalam dunia media, di mana kegiatan pembelajaran telah
bergerak menuju dikuranginya sistem penyampaian bahan pembelajaran secara
konvensional yang lebih mengedepankan metode ceramah, dan diganti dengan sistem
penyampaian bahan pembelajaran modern yang lebih mengedepankan peran pebelajar
dan pemanfaatan multimedia. Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada kompetensi-kompetensi yang terkait dengan keterampilan proses,
peran media pembelajaran menjadi semakin penting. Pembelajaran
yang dirancang secara baik dan kreatif dengan memanfaatkan teknologi
multimedia, dalam batas-batas tertentu akan dapat memperbesar kemungkinan siswa
untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam peroses belajar. Para
guru dituntut agar mampu memahami, menggunakan alat-alat yang tersedia dalam
upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Untuk itu guru harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi
(Hamalik1994 : 6) :
a.
Media sebagai alat
komunikasi
b.
Fungsi media
c.
Seluk-beluk proses
belajar
d.
Hubungan antara
metode dan media
e.
Nilai atau manfaat
media
f.
Selektif dalam
penggunaan media
g.
Berbagai jenis dan
teknik media
h.
Media pendidikan
dalam setiap pelajaran
i.
Usaha inovasi dalam
media pendidikan
Sehubungan hal
diatas, media salah satu diantaranya yang sangat penting bagi guru, Karena guru
sebagai pengembang ilmu sangat penting sekali untuk memilih dan melaksanakan
pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik. Pembelajaran yang baik
dapat ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif serta terjadinya
interaktif antara guru dan siswa dengan baik. Pembelajaran akan lebih bermakna
manakala menarik minat siswa dan memberikan kemudahan untuk memahami materi
karena penyajiannya dengan dilengkapi berbagai media sebagai sarana penunjang
kegiatan pembelajaran. Maka dari itu pada makalah ini, akan membahas atau
menguraikan jenis dan kelasifikasi media pembelajaran.
1.2. Tujuan
Pembahasan makalah
ini bertujuan agar guru meningkatkan pemahaman pada jenis dan klasifikasi media
pembelajaran.serta guru dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat
verbalistik. Juga dapat mengatasi keterbatasan ,ruang, waktu, dan daya indra serta
mampu menggunakan media untuk menimbulkan gairah belajar. Sehingga kemudian
akan mampu, memilih serta menggunakan jenis media pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan secara cakap dan berkesan.
BAB
II
KAJIAN TEORI
KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian Media
Secara
etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan
Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia,
kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga
pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan
informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat
diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu
proses penyajian informasi (AECT, 1977:162).
Istilah
media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio
visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional
materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan
dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media
pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang
muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari
“elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD
Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan
ajar online.
Berikut
ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa tentang pengertian
media yaitu
(1) Orang,
material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan
siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam
pengertian meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah (Gerlach dan Ely dalam
Ibrahim, 1982:3)
(2) Saluran
komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberi
pesan) dengan penerima pesan (Blake dan Horalsen dalam Latuheru, 1988:11)
(3) Komponen
strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada
pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng, 1989:142)
(4) Media
sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan
pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga
proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan
yang diharapkan (Sadiman, dkk., 2002:6)
(5) Alat
yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara
lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder,
film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer (Gagne dan
Briggs dalam Arsyad, 2002:4)
Berdasarkan
beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pengajaran adalah
bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru
dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan
tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan.
2.2. Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran
Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan
pembelajaran adalah media komunikasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan
dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara diantaranya ialah dengan
menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan media tersebut.
Sebagai contoh, seperti gambar, fotografi, rekaman audio, dan sebagainya. Ada
pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh,
ada penyampaian yang disampaikan melalui siaran televisi dan melalui optik.
Berbagai bentuk presentasi media yang kita terima, membuat kita sadar bahwa
kita menerima informasi dalam bentuk tertentu. Pesan-pesan tersebut dapat
berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual, gerakan, atau kombinasi dari
berbagai bentuk informasi ini.
Masih banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang
lain, sehingga tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencakup
semua jenis media. Faktor lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah
untuk menentukan mana yang termasuk dan mana yang tidak termasuk media. Sebagai
contoh, beberapa ahli membedakan antara media komunikasi dan alat bantu
komunikasi. Yang menjadi dasar utama dari pembedaan ini ialah apakah suatu
sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara lengkap atau tidak.
Berdasarkan pembedaan ini, film dapat digolongkan sebagai media, karena film dapat menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu putarnya. Sedangkan Over Head Transparansi (OHT) digolongkan sebagai alat bantu saja, karena OHT tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut hanya dapat digunakan oleh instruktur untuk membantu menerangkan pembelajarannya. Walaupun pendapat ini masuk akal, tetapi di sini kita akan membahas media dalam perspektif yang lebih luas, yaitu semua alat atau bahan yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan pengertian media pembelajaran sebelumnya.
Berdasarkan pembedaan ini, film dapat digolongkan sebagai media, karena film dapat menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu putarnya. Sedangkan Over Head Transparansi (OHT) digolongkan sebagai alat bantu saja, karena OHT tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut hanya dapat digunakan oleh instruktur untuk membantu menerangkan pembelajarannya. Walaupun pendapat ini masuk akal, tetapi di sini kita akan membahas media dalam perspektif yang lebih luas, yaitu semua alat atau bahan yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan pengertian media pembelajaran sebelumnya.
Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat
memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu
media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam,
dan media audio visual gerak. Kemudian dapat kita teliti media ini untuk
membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana suara atau
gambar itu kita terima, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik,
proyeksi elektronik atau telekomunikasi. Kita akan keempat cara ini sebagai
cara penyajian dari sebuah media.
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu :
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu :
1. Kelompok
Kesatu. Media Grafik, Meliputi : Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam
Media
grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya
digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan
fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Yang termasuk media grafis antara lain :
Yang termasuk media grafis antara lain :
1. Grafik, yaitu penyajian data
berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan simbol.
2. Diagram, yaitu gambaran yang
sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang
biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
3. Bagan, yaitu perpaduan sajian
kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses,
perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
4. Sketsa, yaitu gambar yang sederhana
atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
5. Poster, yaitu sajian kombinasi
visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian
orang yang lewat.
6. Papan Flanel, yaitu papan yang
berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau kata-kata yang mudah ditempel
dan mudah pula dilepas.
7. Bulletin Board, yaitu papan biasa
tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau tulisan-tulisan biasanya
langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya.
Kelebihan Media Grafis
- Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
- Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
- Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan
Media Grafis
1.
Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama
untuk grafis yang lebih kompleks.
2.
Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
MEDIA BAHAN CETAK
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya
melalui proses pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini
menyajikannya pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan
untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan
cetak ini diantaranya adalah :
- Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Penyusunan buku teks ini disesuaikan dengan urutan (sequence) dan ruang lingkup (scope) GBPP tiap bidang studi tertentu.
- Modul, yaitu suatu paket progaram yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembaran kerja siswa, kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan kunci lembaran tes.
- Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran individual, hampir sama dengan modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam topik-topik kecil untuk setiap bingkai/halamannya. Satu bingkai biasanya berisi informasi yang merupakan bahan ajaran, pertanyaan, dan balikan/respons dari pertanyaan bingkai lain.
Kelebihan
Media Bahan Cetak
- Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.
- Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing.
- Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
- Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
- Perbaikan/revisi mudah dilakukan.
Kelemahan
Media Bahan Cetak
- Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
- Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.
- Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.
MEDIA GAMBAR DIAM
Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar
yang dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.
Kelebihan Media Gambar Diam
Kelebihan Media Gambar Diam
- Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkret.
- Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya.
- Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan
Media Gambar Diam
- Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar.
- Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi.
2. Kelompok Kedua.
Media Proyeksi Diam, Meliputi : OHP/OHT, Opaque Projector, Slide, dan Filmstrip
Media
proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang
memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki
sedikit unsur gerakan.
Jenis media ini diantaranya : OHP/OHT, Opaque Projector, Slide, dan Filmstrip.
MEDIA OHP DAN OHT
Jenis media ini diantaranya : OHP/OHT, Opaque Projector, Slide, dan Filmstrip.
MEDIA OHP DAN OHT
OHT
(Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat
proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari bahan
transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci.
Kelebihan Media OHT/OHP
1. Dapat digunakan untuk menyajikan
pesan di semua ukuran ruangan kelas.
2. Menarik, karena memungkinkan
penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna yang menarik.
3. Tatap muka dengan siswa selalu
terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
4. Tidak memerlukan operator secara
khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan.
5. Dapat menyajikan pesan yang banyak
dalam waktu yang relatif singkat.
6. Program OHT dapat digunakan
berulang-ulang.
Kelemahan Media OHT/OHP
1. Memerlukan perencanaan yang matang
dalam pembuatan dan penyajiannya.
2. OHT dan OHP merupakan hal yang tak
dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa
diproyeksikan melalui OHP.
3. Urutan OHT mudah kacau, karena
merupakan urutan yang lepas.
MEDIA OPAQUE PROJEKTOR
Opaque
Projector atau proyektor tak tembus pandang adalah media yang digunakan untuk
memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti buku,
foto, dan model-model baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda
dengan OHP, opaque projector ini tak memerlukan transparansi, tapi memerlukan
penggelapan ruangan. Opaque projector biasanya dapat pula digunakan untuk
memproyeksikan film bingkai/slide akan tetapi tidak dilengkapi dengan tape
recorder. Kelebihan dan kelemahan media opaque projector ini hampir mirip
dengan kelemahan dan kelebihan media OHP dan media Slide. Oleh karena opaque
projector dengan segala karakteristiknya dapat berfungsi sebagai OHP dan Slide
Projector.
MEDIA SLIDE
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang
diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan proyektor slide. Slide atau film
bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat
dari karton atau plastik. Film positif yang biasa digunakan untuk film slide
adalah film positif yang ukurannya 35 mm dengan ukuran bingkai 2 x 2 inchi.
Sebuah program slide biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang banyaknya
tergantung pada bahan/ materi yang akan disampaikan.
Kelebihan Media Slide
Kelebihan Media Slide
- Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
- Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit.
- Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah.
- Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.
Kelemahan Media Slide
- Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.
- Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
- Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.
- Hanya dapat menyajikan gambar yang diam (geraknya terbatas walaupun dengan menggunakan lebih dari sebuah proyektor.
MEDIA
FILMSTRIP
Filmstrip
atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada
dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas
beberapa film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana antara
ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau gambar
dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75
buah dengan panjang 100 sampai dengan 130 cm. Kelebihan filmstrip dibanding
film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya karena tidak memerlukan
bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu
kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif agak
sukar, karena harus dilakukan di laboratorium khusus
3. Kelompok Ketiga.
Media Audio, Meliputi : Media Radio, Media Alat Perekam Pita Magnetik
Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya
dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata,
musik, dan sound effect.
Jenis media audio ini diantaranya :
Jenis media audio ini diantaranya :
MEDIA RADIO
Radio adalah media audio uang penyampaian pesannya dilakukan
melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Pemberi pesan
(penyiar) secara langsung dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui
suatu alat (microfon) yang kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru
melalui gelombang elektromagnetik dan Klasifikasi penerima pesan (pendengar)
menerima pesan atau informasi tersebut dari pesawat radio di rumah-rumah atau
para siswa mendengarkannya di kelas-kelas.
Kelebihan Media Radio
1.
Memiliki variasi program yang cukup banyak.
2.
Sifatnya mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat dan
gelombangnya.
3.
Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa.
4.
Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata,
kalimat atau musik, sehingga sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.
5.
Jangkauannya sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa
yang banyak.
6.
Harganya relatif murah.
Kelemahan
Media Radio
- Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
- Jika siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.
- Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa secara individual.
MEDIA ALAT PEREKAM PITA MAGNETIK
Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah
media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Tidak
seperti radio yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai alat pemancarannya.
Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik
Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik
- Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.
- Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali.
- Mengembangkan daya imajinasi siswa.
- Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa.
- Penggandaan programnya sangat mudah.
Kelemahan
Media Alat Perekam Pita Magnetik
- Daya jangkauannya terbatas.
- Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio.
4. Kelompok
Keempat. Media Audio Visual Diam, Meliputi : media sound slide (slide suara),
film strip bersuara, dan halaman bersuara.
Media
audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh
indera pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambar yang
dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.
Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam. Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media audiovisual diam.
Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam. Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media audiovisual diam.
5. Kelompok Kelima
: Film (Motion Pictures)
Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak.
Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak.
Film disebut juga gambar hidup
(motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur
secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak.
Film merupakan media yang menyajikan pesan audiovisual dan gerak. Oleh
karenanya, film memberikan kesan yang impresif bagi pemirsanya.
Ada beberapa jenis film, diantaranya
film bisu, film bersuara, dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan
proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan.
Kelebihan Media Film
Kelebihan Media Film
- Memberikan pesan yang dapat diteima secara lebih merata oleh siswa.
- Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
- Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
- Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
- Memebrikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelebihan
Media Film
- Harga produksinya cukup mahal.
- Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
- Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya.
6. Kelompok
Keenam. Televisi, Meliputi : Televisi terbuka (open boardcast television),
televisi siaran terbatas/TVST (Cole Circuit Televirion/CCTV), dan
video-cassette recorder (VCR).
Televisi adalah media yang dapat menempilkan pesan secara
audiovisual dan gerak (sama dengan film). Jenis media televisi
diantaranya: televisi terbuka (open boardcast television), televisi siaran
terbatas/TVST (Cole Circuit Televirion/CCTV), dan video-cassette recorder
(VCR).
MEDIA TELEVISI TERBUKA
Media televisi terbuka adalah media audio-visual gerak yang
penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu
stasiun, kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.
Kelebihan Media Televisi Terbuka
Kelebihan Media Televisi Terbuka
1.
Informasi/pesan yang disajikannya lebih aktual.
2.
Jangkauan penyebarannya sangat luas.
3.
Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata
oleh siswa.
4.
Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
5.
Mengatasi keterbatasan ruangdn waktu.
6.
Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi
sikap siswa.
Kelemahan
Media Televisi Terbuka
1.
Programnya tidak dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan.
2.
Sifat komunikasinya hanya satu arah.
3.
Gambarnya relatif kecil.
4.
Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat
kerusakan atau gangguan magnetik.
MEDIA
TELEVISI SIARAN TERBATAS (TVST)
TVST
atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian pesannya
didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan perkataan lain, kamera
televisi mengambil suatu objek di studio, misalnya guru yang sedang mengajar,
kemudian hasil pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel-kabel ke pesawat televisi yang ada di ruangan-ruangan kelas. Kelebihan televisi siaran terbatas ini dibandingkan dengan televisi terbuka diantaranya adalah komunikasi dapat dilakukan secara dua arah (hubungan antara studio dan kelas dilakukan melalui intercom), kebutuhan siswa dapat lebih diperhatikan dan terkontrol. Sedangkan kelemahannya adalah jangkauannya relatif terbatas.
kemudian hasil pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel-kabel ke pesawat televisi yang ada di ruangan-ruangan kelas. Kelebihan televisi siaran terbatas ini dibandingkan dengan televisi terbuka diantaranya adalah komunikasi dapat dilakukan secara dua arah (hubungan antara studio dan kelas dilakukan melalui intercom), kebutuhan siswa dapat lebih diperhatikan dan terkontrol. Sedangkan kelemahannya adalah jangkauannya relatif terbatas.
MEDIA
VIDEO CASSETTE RECORDER (VCR)
Berbeda
dengan media film, media VCR perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset
video, dan penayangannya melalui pesawat televisi; sedangkan media film,
perekaman gambarnya menggunakan film selluloid yang positif dan gambarnya
diproyeksikan melalui proyeksi ke layar. Secara umum, kelebihan media VCR sama
dengan kelebihan yang dimiliki oleh media televisi terbuka. Selain itu, media
VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu programnya dapat diulang-ulang. Akan
tetapi kelemahannya adalah jangkauannya terbatas
7. Kelompok
Ketujuh : Multi Media
Multi
media merupakan suatu sistem penyempaian dengan menggunakan berbagai jenis
bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul
belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audio visual.
Kelebihan
Multi Media
1.
Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.
2.
Dapat menghilngkan kebosanan siswa karena media yang
digunakan lebih bervariasi.
3.
Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri.
Kelemahan
Multi Media
- Biayanya cukup mahal.
- Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang profesional
BAB
III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
3.1 Prinsip-prinsip pemilihan Media Pembelajaran
Prinsip-prinsip
pemilihan media pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam
memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan
dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan adanya beraneka ragam media
yang dapat digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut
Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah (1) harus
diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa, (2) pemilihan media
harus secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas kesenangan guru atau
sekedar sebagai selingan atau hiburan. pemilihan media itu benar-benar
didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa, (3)
tidak ada satu pun media dipakai untuk mencapai semua tujuan. Setiap media
memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk menggunakan media dalam kegiatan
belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media
untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu, (4) pemilihan media hendaknya
disesuaikan dengan metode mengajar dan materi pengajaran, mengingat media
merupakan bagian yang integral dalam proses belajar mengajar, (5) untuk dapat
memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan masing-masing
media, dan (6) pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik
lingkungan. Sedangkan Ibrahim (1991:24) menyatakan beberapa pedoman yang dapat
digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara lain (1) sebelum memilih
media pembelajaran, guru harus menyadari bahwa tidak ada satupun media yang
paling baik untuk mencapai semua tujuan. masing-masing media mempunyai
kelebihan dan kelemahan. penggunaan berbagai macam media pembelaiaran yang
disusun secara serasi dalam proses belajar mengajar akan mengefektifkan
pencapaian tujuan pembelajaran, (2) pemilihan media hendaknya dilakukan secara
objektif, artinya benar-benar digunakan dengan dasar pertimbangan efektivitas
belajar siswa, bukan karena kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan, (3)
pernilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat (a) sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, (b) ketersediaan bahan media, (c) biaya
pengadaan, dan (d) kualitas atau mutu teknik. Jadi dapat disimpulkan bahwa
prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran adalah (1) media yang dipilih
harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan
serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa
siswa, dan jumlah siswa yang belajar), (2) untuk dapat memilih media dengan
tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dan tiap tiap media pembelajaran, (3)
pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada siswa yang belajar,
artinya pemilihan media untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa, (4)
pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan
media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.
Berdasarkan kesimpulan di atas,
dapat diturunkan sejumlah faktor yang mempengaruhi penggunaan media dalam
kegiatan pembelajaran yang dapat dipakai sebagai dasar dalam kegiatan
pemilihan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah (1) tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai, (2) karakteristik siswa atau sasaran, (3) jenis rangsangan
belajar yang diinginkan, (4) keadaan latar atau lingkungan, (5)kondisi
setempat, dan (6) luasnya jangkauan yang ingin dilayani (Sadiman 2002:82).
Pemilihan media pembelajaran oleh
guru dalam pembelajaran berbasis kompetensi membaca puisi juga harus
berpedornan pada prinsip-prinsip pemilihan media yang dilatari oleh sejumlah
faktor di atas. Pemilihan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
harus disesuaikan dengan tujuan instruksional membaca puisi yang akan dicapai,
isi materi pelajaran pembelajaran membaca puisi, metode mengajar yang akan
digunakan, dan karakteristik siswa. Sehubungan dengan karakteristik siswa, guru
harus memiliki pengetahuan tentang kemampuan intelektual siswa usia SMA, agar
guru dapat memilih media yang benar-benar sesuai dengan siswa yang belajar.
Ketepatan dalam pemilihan media akan dapat meningkatkan mutu proses belajar
mengajar membaca puisi sehingga guru dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
3.3. Manfaat
Media Pembelajaran
Secara
umum manfaat penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu
(1) media pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik
terhadap materi pengajaran yang disajikan, (2) media pengajaran dapat mengatasi
perbedaan pengalaman belajar anak didik berdasarkan latar belakang sosil
ekonomi, (3) media pengajaran dapat membantu anak didik dalam memberikan
pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain, (5) media pengajaran
dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang
mereka alami dalam kegiatan belajar mengajar mereka, misainya menyaksikan
pemutaran film tentang suatu kejadian atau peristiwa. rangkaian dan urutan
kejadian yang mereka saksikan dan pemutaran film tadi akan dapat mereka
pelajari secara teratur dan berkesinambungan, (6) media pengajaran dapat
menumbuhkan kemampuan anak didik untuk berusaha mempelajari sendiri berdasarkan
pengalaman dan kenyataan, (7) media pengajaran dapat mengurangi adanya
verbalisme dalain suatu proses (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan
belaka) (Latuheru, 1988:23-24).
Sedangkan
menurut Sadiman, dkk. (2002:16), media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan
ruang, waktu, dan daya indera, misalnya (1) obyek yang terlalu besar bisa digantikan
dengan realita, gambar, film, atau model, (2) obyek yang kecil bisa dibantu
dengan menggunakan proyektor, gambar, (3) gerak yang terlalu cepat dapat
dibantu dengan timelapse atau high-speed photography, (4) kejadian
atau peristiwa di masa lampau dapat ditampilkan dengan pemutaran film, video,
foto, maupun VCD, (5) objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat
disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan (6) konsep yang terlalu
luas (misalnya gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat
divisualisasikan dalam bentuk film, gambar, dan lain-lain.
Pemanfaatan
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar perlu direncanakan dan
dirancang secara sistematik agar media pembelajaran itu efektif untuk digunakan
dalam proses belajar mengajar. Ada beberapa pola pemanfaatan media
pembelajaran, yaitu (1) pemanfaatan media dalam situasi kelas atau di dalam
kelas, yaitu media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan
tertentu dan pemanfaatannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam
situasi kelas, (2) pemanfaatan media di luar situasi kelas atau di luar kelas,
meliputi (a) pemanfaatan secara bebas yaitu media yang digunakan tidak
diharuskan kepada pemakai tertentu dan tidak ada kontrol dan pengawasan dad pembuat
atau pengelola media, serta pemakai tidak dikelola dengan prosedur dan pola
tertentu, dan (b) pemanfaatan secara terkontrol yaitu media itu digunakan dalam
serangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan untuk dipakai oleh sasaran pemakai (populasi
target) tertentu dengan mengikuti pola dan prosedur pembelajaran tertentu
hingga mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut, (3) pemanfaatan
media secara perorangan, kelompok atau massal, meliputi (a) pemanfaatan media
secara perorangan, yaitu penggunaan media oleh seorang saja (sendirian saja),
dan (b) pemanfaatan media secara kelompok, baik kelompok kecil (2—8 orang)
maupun kelompok besar (9—40 orang), (4) media dapat juga digunakan secara massal,
artinya media dapat digunakan oleh orang yang jumlahnya puluhan, ratusan bahkan
ribuan secara bersama-sama.
Berdasarkan
pendapat tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa seorang guru dalam
memanfaatkan suatu media untuk digunakan dalarn proses belajar mengajar harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu (1) tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
(2) isi materi pelajaran, (3) strategi belajar mengajar yang digunakan, (4)
karakteristik siswa yang belajar. Karakteristik siswa yang belajar yang
dimaksud adalah tingkat pengetahuan siswa terhadap media yang digunakan, bahasa
siswa, artinya isi pesan yang disampaikan melalui media harus disesuaikan
dengan tingkat kemampuan berbahasa atau kosakata yang dimiliki siswa sehingga
memudahkan siswa dalam memahami isi materi yang disampaikan melalui media.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan jumlah siswa. Artinya media yang
digunakan hendaknya disesuaikan dengan jumlah siswa yang belajar.
BAB
IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Media
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi
kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk
menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari
guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar.
Manfaat media pembelajaran tersebut adalah: penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Taksonomi media pembelajaran telah dilakukan oleh para ahli dengan dasar pertimbangannya masing-masing. Duncan dan Scrhamm mengelompokkan media berdasarkan kerumitan dan biaya. Sedangkan Gagne dan Briggs, membuat taksonomi media dengan pertimbangan yang lebih berfokus pada proses dan interaksi dalam belajar, ketimbang sifat medianya sendiri. Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual, dan gerak. Klasifikasi berdasarkan pemanfaatan dan perkembangan teknologi dilakukan oleh Arsyad dan Seels & Glasgow. Walaupun demikian, belum ada taksonomi media yang baku, berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran).
Setiap jenis media memiliki karakteristiknya yang khas, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi (misalnya dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai, menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera, dan petunjuk penggunaannya untuk mengatasi kondisi pembelajaran).
Manfaat media pembelajaran tersebut adalah: penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Taksonomi media pembelajaran telah dilakukan oleh para ahli dengan dasar pertimbangannya masing-masing. Duncan dan Scrhamm mengelompokkan media berdasarkan kerumitan dan biaya. Sedangkan Gagne dan Briggs, membuat taksonomi media dengan pertimbangan yang lebih berfokus pada proses dan interaksi dalam belajar, ketimbang sifat medianya sendiri. Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual, dan gerak. Klasifikasi berdasarkan pemanfaatan dan perkembangan teknologi dilakukan oleh Arsyad dan Seels & Glasgow. Walaupun demikian, belum ada taksonomi media yang baku, berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran).
Setiap jenis media memiliki karakteristiknya yang khas, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi (misalnya dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai, menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera, dan petunjuk penggunaannya untuk mengatasi kondisi pembelajaran).
DAFTAR PUSTAKA
Barton, R. Teaching Secondary
Science with ICT. London: Open University Press, 2004.
Bates, A.W. Technology, Open
Learning And Distance Education. London: Routledge, 1995.
Fenrich, P. Practical Guidelines For Creating
Instructional Multimedia Applications. Forth Worth : The Dryden Press 1997.
Panduan Pembuatan Multimedia Pembelajaran; Depdiknas,
2007
Pramono, Gatot. Pemanfaatan
Multimedia Pembelajaran. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008
Rembuk Nasional Pendidikan Pemantapan Pencapaian
Target Renstra 2005-2009_files.
Ditto, William. Multimedia,
Encarta Premium DVD Ensiclopedia 2006
Arsyad Azhar, Prof. Dr. Ed. 11,2009. Media
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Sadiman Arief S. Dr. M.Sc. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: RajaGarafindo Persada..
Sadiman Arief S. Dr. M.Sc. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: RajaGarafindo Persada..
Asyhar H.Rayandra, Dr.rer.nat.M,Si.2011.Kreatif
Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press
Kustandi Cecep,M.Pd & Sutjipto Bambang,
Drs.M.Pd. 2011.Media Pembelajaran;Manual dan Digital Bogor : Ghalia Indonesia
http/WWW.
Google.Com
0 komentar:
Posting Komentar